Layer Protocol
Fungsi-fungsi dari ICMP,POP3,SMTP,FTP dan ARP
ICMP
Internet Control Message Protocol (ICMP) adalahsalah satu protokol utama dari Internet Protocol Suite Hal ini digunakan oleh perangkat jaringan komputer, seperti router, untuk mengirim pesan yang menunjukkan kesalahan, misalnya layanan yang diminta tidak tersedia atau host atau router tidak bisa dihubungi. ICMP juga dapat digunakan untuk menyampaikan pICMP adalah singkatan dari Internet Control Message Protocol sebagaimana didefinisikan oleh RFC 792 dan RFC 1122 digunakan untuk melaporkan kesalahan jaringan dan menghasilkan pesan yang membutuhkan perhatian. Sebagai protokol,
Fungsi ICMP adalah mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus.esan permintaan, Hal ini ditugaskan pada protokol nomor 1. ICMP untuk Internet Protocol versi 4 (IPv4) juga dikenal sebagai ICMPv4. IPv6 memiliki protokol yang sama, ICMPv6 . Pelaporan Kesalahan yang dilakukam oleh ICMP umumnya terkait dengan pemrosesan datagram. ICMP hanya melaporkan kesalahan yang melibatkan fragmen 0 dari setiap datagram terfragmentasi. IP, UDP atau TCP lapisan biasanya akan mengambil tindakan berdasarkan pesan ICMP. ICMP umumnya dimiliki lapisan I TCP / IP, tetapi bergantung pada IP dukungan pada lapisan jaringan. Pesan ICMP diringkas (encapsulated) dalam datagram IP.
POP3
POP3 adalah kependekan dari Post Office Protocol versi 3. Sesuai dengan namanya, POP3 adalah sebuah protocol di dalam jaringan internet yang memiliki fungsi seperti bis surat, dan digunakan di dalam email client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca email atau surat elektronik yang masuk.
Penggunaan email atau surat elektronik ini tentu saja sudah tidak asing lagi bukan di telinga kita? ketika email masuk ke dalam inbox email kita, disanalah POP3 bekerja dan memegang peranan yang sangat penting. Sama halnya dengan simple mail transfer protocol yang mengurusi tentang pengiriman dan penerimaan pesan atau email di jaringan internet, POP3 ini akan mengatur semua email-email yang ada. (baca juga: pengertian SMTP dan cara kerjanya)
Fungsi dari POP3
Nah, seperti sudah dijelasakan sebelumnya, POP3 adalah sebuah protocol internet yang digunakan untuk mengakses email atau surat elektronik yang masuk ke dalam email client. Fungsi utama dari POP3 ini adalah untuk menyimpan sementara email yang terkirim di dalam sebuah email server, dan kemudian meneruskannya ke dalam email client, dimana baru akan terespon ketika email tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (dalam hal ni adalah mereka yang memegang username dan juga password dari alamat email).
SMTP
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) merupakan sebuah protokol dalam jaringan internet yang biasa digunakan dalam pengiriman pesan elektronik (email).
Lain halnya dengan IMAP atau POP3 yang keduanya adalah merupakan protokol untuk menerima pesan email, SMTP memberi perintah untuk mengontrol negosiasi dan transmisi melalui koneksi data stream Transfer Control Protocol (TCP).
Dalam OSI Layer, SMTP bekerja pada layer aplikasi (application layer), dimana fungsi dari protkol yang bekerja pada layer aplikasi ini adalah untuk menjalankan proses aplikasi yang dipakai pengguna seperti untuk penentuan sumber daya jaringan, sinkronisasi komunikasi maupun identifikasi partner komunikasi.
Selain SMTP, protokol lain yang juga beroperasi pada layer aplikasi adalah HTTP (Hypertext Transfer Protocol), Telnet dan FTP (File Transfer Protocol).
SMTP untuk pertama kali diperkenalkan pada tahun 1982 oleh RCF, yang saat itu juga sering dikenal dengan sebutan STD 10
Fungsi SMTP melakukan transfer email ke pengguna berbasis IP address pada TCP port 25 menggunakan serangkaian perintah mesin antar host. Host yang juga end user menggunakan User Agent (MUA) atau Mail Transfer Agent (MTA). Selanjutnya email yang telah dikirimkan lalu diterima oleh end user dengan POP3 atau IMAP.
Post Office Protocol 3 (POP3) kemudian mendownload dan menyimpan email dari server SMTP menggunakan TCP port 110.
FTP
File Transfer Protokol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang men-support TCP/IP protokol. Dua hal penting yang ada dalam FTP adalah FTP server dan FTP Client. FTP server menjalankan software yang digunakan untuk tukar menukar file, yang selalu siap memberian layanan FTP apabila mendapat request dari FTP client. FTP client adalah komputer yang request koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar-menukar file (upload dan download file).
Fungsi FTP server adalah sebagai berikut :
Fungsi FTP server adalah sebagai berikut :
- Untuk men-sharing data.
- Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer.
- Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi user.
- Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efisien.
ARP
ARP atau Address Resolution Protocol adalah protocol yang bertugas untuk mencari tahu alamat hardware atau Mac Address dari sebuah host yang tergabung dalam sebuah jaringan LAN dengan menggunakan atau berdasarkan alamat IP address dari host tersebut.
ARP adalah protocol yang berfungsi memetakan IP address menjadi MAC (Media Access Control)address.
Dia adalah penghubung antara datalink layer dan IP layer pada TCP/IP. Semua komunikasi yangberbasis ethernet menggunakan protocol ARP ini. Intinya setiap komputer atau device yang akanberkomunikasi pasti akan melakukan transaksi atau tukar menukar IP terkait antara IP dan MACaddress. Setiap transaksi akan disimpan di dalam cache OS Anda.Namun protocol ini punya kelemahan serius, karena setiap komputer bisa saja memberikan pakettransaksi ARP yang dimanipulasi. Dengan merubah MAC address yang sesungguhnya. Kelemahan inidimanfaatkan untuk jenis serangan ARP Poisoning atau ARP Spoofing atau Man In The Middle Attack.
Dia adalah penghubung antara datalink layer dan IP layer pada TCP/IP. Semua komunikasi yangberbasis ethernet menggunakan protocol ARP ini. Intinya setiap komputer atau device yang akanberkomunikasi pasti akan melakukan transaksi atau tukar menukar IP terkait antara IP dan MACaddress. Setiap transaksi akan disimpan di dalam cache OS Anda.Namun protocol ini punya kelemahan serius, karena setiap komputer bisa saja memberikan pakettransaksi ARP yang dimanipulasi. Dengan merubah MAC address yang sesungguhnya. Kelemahan inidimanfaatkan untuk jenis serangan ARP Poisoning atau ARP Spoofing atau Man In The Middle Attack.
Fungsi ARP
Fungsinya ARP adalah untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa didapat secara dynamic. Namun untuk meningkatkan keamanan, kita dapat memasukkan ARP static secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah router me-reply hanya untuk masukan ARP static pada tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP address atau mac address dengan kombinas
Dan selanjutnya ada materi tambahan mengenai IPV4 dan IPV6
IPV4
IP versi 4(IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP dengan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3. Namun IPv4 ini sudah mulai habis pemakaiannya sehingga tercipta IP versi 6 namun belum begitu dipakai karena IPv4 sendiri belum habis di pakai.
IPv4 terdiri dari 5 kelas, yaitu :
1. Kelas A (1 bit pertama IP Address-nya “0”)
=> Alamat unicast untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
1. Kelas A (1 bit pertama IP Address-nya “0”)
=> Alamat unicast untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
2. Kelas B (2 bit pertama IP Address-nya “10”)
=> Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
=> Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
3. Kelas C (3 bit pertama IP Address-nya “110”)
=> Alamat unicast untuk jaringan skala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
=> Alamat unicast untuk jaringan skala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
4. Kelas D (4 bit pertama IP Address-nya “1110”)
=> Alamat multicast (bukan alamat unicast). sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
=> Alamat multicast (bukan alamat unicast). sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
5. Kelas E (4 bit pertama IP Address-nya “1111”)
=> Umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen)dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
=> Umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen)dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang akan digunakan :
1. Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan ‘loop-back’.(‘Loopback’ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri).
2. Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan
menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.
3. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan
tidak menunjukan suatu host.
4. Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama).
1. Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan ‘loop-back’.(‘Loopback’ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri).
2. Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan
menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.
3. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan
tidak menunjukan suatu host.
4. Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama).
IPV6
IPv6 adalah Internet protocol yang akan menggantikan versi protokol Internet saat ini, yaitu IPv4 (Internet Protokol Versi 4) digunakan hampir 2 dekade. Alasan utama upgrading ke Internet Protokol versi 6 adalah karena masalah IP Adress. Menurut InterNIC mereka sudah habis alamat IP di kelas a dan kelas b dan sekarang ke kelas C. Mereka tidak punya pilihan lain kecuali meng-upgrade internet protokol ke Versi lebih baik dan tujuan konfigurasi IPv6 adalah untuk mengatasi masalah pengalamatan.
IPv6 yang juga dikenal sebagai IPng atau protokol Internet next generation. Kelebihan IPv6 adalah karena versinya yang benar-benar lebih baik dari IPv4 dan juga merupakan Kelebihan IPv6 adalah karena dapat diinstal seperti perangkat lunak komputer dan didesain untuk dapat berjalan pada jaringan komputer yang rumit dan sederhana. Disebut Internet Protocol next generation karena sudah membawa kemampuan agar dapat bekerja pada platform baru yang akan diperkenalkan di masa depan.
Namun ada beberapa masalah dengan IPv6 yang ini sedang dikerjakan dalam proses transisi. Konfigurasi dan setting IPv6 dianggap rumit karena merupakan hal baru, dan juga keraguan apakah IPv6 akan mampu mempertahankan jaringan global yang besar dan juga jika transisi akan berlangsung lancar. IPv6 dapat menjadi sebuah protokol yang sangat baik dengan sendirinya tapi jika transisi tidak mulus menangani fungsi internet protokol secara keseluruhan maka kemungkinan IPv6 adalah akan mengalami kegagalan.
IPv6 adalah Protokol Internet Masa Depan
Indikator pertumbuhan industri Internet dapat dilihat melalui Perkembangan bisnis komputer dan mobile. Keduanya merupakan indikator terbesar pertumbuhan internet. Saat ini orang menggunakan layanan internet kebanyakan melalui komputer dan beberapa perangkat mobile. Namun prediksi menunjukkan bahwa penggunaan internet selular juga akan meningkatkan tajam dalam waktu dekat. Semakin banyak bisnis beralih secara online dalam volume besar akan meningkatkan permintaan alamat IP yang besar pula.Faktor penting pendorong IPv6 adalah untuk menangani kebutuhan masa depan. Sebuah Pelajaran baik yang dipelajari dari kekurangan dari IPV4 di, kelebihan IPv6 adalah untuk mengatasi kekurangan dari IPv4 dan untuk menjawab kebutuhan internet protokol di masa depan dengan mempertimbangkan pertumbuhan permintaan jaringan Internet dalam beberapa dekade masa depan.
Arena lain yang dapat meningkatkan permintaan alamat IPv6 adalah industri televisi. Jaringan entertainment adalah industri berikutnya yang menjanjikan membutuhkan penggunaan jaringan lebih dari 500 permintaan channel. Ini juga berarti bahwa setiap televisi yang terhubung ke jaringan akan di konfigurasi IPv6 dan akan menjadi host sama seperti setiap komputer yang terhubung ke internet. Setiap televisi yang terhubung perlu alamat internet.
Proses Transisi IPv4 Ke IPv6
Transisi dari IPv4 ke IPv6 memerlukan waktu sekitari 3 sampai 7 tahun berikutnya. Ada dua faktor yang terlibat dalam proses transisi yaitu routing dan pengalamatan. Tantangan IPv6 adalah mampu mengambil alih sebelum pengalamatan dan sistem routing IPv4 rusak. Selain itu konfigurasi dan setting IPv6 harus fleksibel untuk mengakomodasi dan mengatasi peralihan sistem dari IPv4, karena dalam satu titik waktu nanti konfigurasi IPv6 dari perangkat jaringan komputer akan menjadi 100%.
Proses transisi memerlukan waktu yang Cukup untuk menghindari gangguan terhadap peralihan teknologi itu sendiri. Jaringan Internet begitu besar dan tidak dapat diubah seketika kecuali dengan transisi bertahap. Selain itu sistem operasi dan perangkat lunak harus mulai berpartisipasi dalam proses transisi secara bulat. Proses transisi ke IPv6 adalah lebih cepat jika dikampanyekan.
Source:
https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/pengertian-pop3https://www.webmobile.id/pengertian-smtp-beserta-fungsi-dan-contohnya/
http://www.netviro.com/main/support.php?cid=11&id=49
http://www.norisanto.com/all-about-computer-networking/apa-fungsi-peran-protocol-arp-dalam-networking/
http://blogkeren14.blogspot.com/2016/10/arp.html
https://eziekim.wordpress.com/2011/06/01/mengenal-ip-address-versi-4-ipv4/
http://falya93.blogspot.com/2010/12/pembagian-kelas-versi-4.html
https://jaringankomputer.org/tag/ipv6-adalah/
Comments
Post a Comment